PENGEMBANGAN KERAJINAN ANYAMAN; MENGOPTIMALKAN POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN PENGHASILAN DI DESA KALEBBENGAN KECAMATAN RUBARU

Authors

  • Firda faradilla Firda Peserta kkn

DOI:

https://doi.org/10.59005/j-abdisuci.v2i03.503

Keywords:

kerajianan, lokal, potensi, pengembangan, anyaman

Abstract

Upaya strategis untuk mengoptimalkan potensi lokal untuk meningkatkan
pendapatan masyarakat di Desa Kalebbengan, Kecamatan Rubaru, adalah dengan
mengembangkan kerajinan anyaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana
sumber daya alam dan keterampilan masyarakat dapat digunakan untuk anyaman. Selain itu,
penelitian ini juga menelitistrategi pemasaran yang efektif. Survei, wawancara, dan studi kasus
terhadap pengrajin lokal digunakan. Menurut hasil penelitian, kerajinan anyaman memiliki
nilai ekonomis yang tinggi dan memiliki peluang besar untuk berkembang menjadi produk
unggulan desa. Diharapkan bahwa kemampuan produksi dan pendapatan pengrajin akan
ditingkatkan dengan menerapkan program pelatihan dan bekerja sama dengan pihak luar untuk
pemasaran. Akibatnya, kerajinan anyaman meningkatkan ekonomi masyarakat Desa
Kalebbengan dan memperkuat identitas budaya lokal.

References

Nurhayati, L. (2020). "Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kerajinan Lokal". Prosiding

Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat, 1(1), 30-37.

Santoso, A. (2020). Kerajinan Tangan Tradisional Indonesia. Jakarta: Penerbit Taman.

Setiawan, A. (2021). "Strategi Pemasaran Kerajinan Anyaman di Era Digital". Jurnal

Manajemen Pemasaran, 4(2), 99-105.

Suhartini, D. (2018). "Pengembangan Ekonomi Kreatif Melalui Kerajinan

Anyaman". Jurnal Ekonomi dan Pembangunan, 12(3), 245-258

Suhartini, D. (2018). "Pengembangan Kerajinan Anyaman Lidi di Indonesia". Jurnal

Kreativitas dan Inovasi, 5(2), 123-130.

Published

2025-02-27

How to Cite

Firda, F. faradilla. (2025). PENGEMBANGAN KERAJINAN ANYAMAN; MENGOPTIMALKAN POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN PENGHASILAN DI DESA KALEBBENGAN KECAMATAN RUBARU. ABDISUCI : Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat, 2(03), 78–84. https://doi.org/10.59005/j-abdisuci.v2i03.503