Digital Cultural Adjustment Pada Pondok Pesantren (Kajian Fenomenologis atas Pesantren Annuqayah Sumenep dan Tebuireng Jombang)
DOI:
https://doi.org/10.59005/jsp.v2i1.192Keywords:
Pesantren, Cultural Adjustment, Digital Native;, Digital RevolutionAbstract
This research is intended to find out the adaptation efforts of Pesantren Annuqayah and Tebuireng to digital culture, especially the process and form of adjustment to the advancement of digital technology which is currently an attribute of digital native santri. This research will answer three basic questions: First, what is the character of digital native santri in pesantren Annuqayah and Tebuireng, as connoisseurs of digital products? Second, how do they respond to the presence of digital native santri and the digital culture that enters the pesantren world? Third, what is the level of adaptation carried out by both pesantren as a barometer of their abilities? The analysis of this paper will utilize a theory developed by researcher called U-Cross Cultural Adjustment. This theory is a combination of three theories, technological determinism theory by Marshall McLuhan, integrative communication theory by Young Yun Kim, and acculturation theory by John W. Berry. This type of research is qualitative using a phenomenological approach to understand the events of the digital revolution in digital native santri and the decisions taken by pesantren Annuqayah and Tebuireng to respond to the situation in the form of descriptive analysis. In the end, it was concluded that there was an adaptation process of both pesantren to digital culture in several sectors, including the adaptation process in management, education management and social networking, although still it takes some different level of adjustment. This is due to the different culture shock between the two pesantren so that in the process some are slower and some are faster. In addition, human resources and the availability of pesantren facilities in the field of digitalisation also affect the level of adaptation.
References
Abdullah, A. (2016). Kurikulum Pesantren dalam Perspektif Gus Dur; Suatu Kajian Epistemologis. Jurnal Pendidikan Agama Islam (Journal of Islamic Education Studies), 4(2), 227–248.
Abeng, T. (2012). No regret: Rekam jejak sang profesional, teknokrat, dan guru manajemen. Elex Media Komputindo.
Adelman, M. B. (1988). Cross-cultural adjustment: A theoretical perspective on social support. International journal of intercultural relations, 12(3), 183–204.
Adib, M. (2013). Ketika Pesantren Berjumpa Dengan Internet: Sebuah Refleksi Dalam Perspektif Cultural Lag. Jurnal Pusaka, 1(1). https://ejournal.alqolam.ac.id/index.php/jurnal_pusaka/article/view/1
Akarhanaf. (1949). Kyai Hasjim Asj’ari; Bapak Umat Islam Indonesia.
Atjeh, A. (1971). Sekitar Masuknya Islam ke Nusantara. CV. Pustaka Hidayah.
Alimi, Moh. Yasir. (2018). Mediatisasi Agama Post-Truth dan Ketahanan Nasional: Sosiologi Agama Era Digital. LKiS.
Ahmad, Munawar. (2010). Ijtihad Politik Gus Dur: Analisis Wacana Kritis. LkiS.
Brata, Tresnakusuma. (2018, April 23). Potret Zaman Now Pengguna & Perilaku Internet Indonesia. Buletin APJII.
Bennett, S., Maton, K., & Kervin, L. (2008). The ‘digital natives’ debate: A critical review of the evidence. British Journal of Educational Technology, 39(5), 775–786. https://doi.org/10.1111/j.1467-8535.2007.00793.x
Data sensus santri terbaru 2019. (t.t.).
De Jonge, Huub. (1989). Madura dalam Empat Zaman: Pedagang, Perkembangan Ekonomi, dan Islam, Suatu Studi Antropologi Ekonomi. PT. Gramedia.
Dhofier, Zamakhsyari. (2011). Tradisi Pesantren; Studi Tentang Pandangan Hidup Kiai dan Visinya Mengenai Masa Depan Indonesia. LP3ES.
Faisal, S. (1990). Penelitian Kualitatif: Dasar-dasar dan aplikasi. Ya3.
Farchan, Hamdan & Syarifuddin. (2005). Titik Tengkar Pesantren: Resolusi Konflik Masyarakat Pesantren. Pilar Media.
Fealy, Greg. (2003). Ijtihad Politik Ulama. LKiS.
Gazali, E. (2018). Pesantren di antara generasi alfa dan tantangan dunia pendidikan era revolusi industri 4.0. OASIS: Jurnal Ilmiah Kajian Islam, 2(2), 94–109.
Geertz, Clifford. (1960). The Javanese Kijaji: The Changing Role of a Cultural Broker, Comparative Studies on Society and History (Vol. 2). Cambridge.
Griffin, E. M. (2006). A first look at communication theory. McGraw-hill. https://psycnet.apa.org/record/2005-12493-000
Heizer, Jay & Barry Render. (t.t.). Manajemen Operasi; Buku 1,. Salemba 4.
Hosnan, Mohammad. (2019, September 29). Wawacara kepada Rektor IST, [Komunikasi pribadi].
Hakim, Usman. (2019, September 29). Kepala Bidang Pelayanan Yayasan Hasyim Asy’ari.
Kepala pelayanan perpustakaan Yayasan Hasyim Asy’ari. Observasi dan Wawancara pada (2019, Oktober 3).
Kepala Yayasan Hasyim Asy’ari. (2019, Oktober 3). Wawancara dengan kepala Yayasan Hasyim Asy’ari [Komunikasi pribadi].
Mulyana, D., & Rakhmat, J. (1990). Komunikasi antarbudaya. Remaja Rosdakarya. https://www.academia.edu/download/47188126/1.pdf
Muthmainnah. (2019, Oktober 3). Pengurus harian pesantren Tebuireng Putri, [Komunikasi pribadi].
Ma’arif, Miftahul. (2019, September 21). Wawancara dengan staf kepengurusan.
McLuhan, M., Gordon, W. T., Lamberti, E., & Scheffel-Dunand, D. (2011). The Gutenberg galaxy: The making of typographic man. University of Toronto Press. https://books.google.com/books?hl=en&lr=&id=zFc5n4CbsbwC&oi=fnd&pg=PP1&dq=The+Gutenberg+Galaxy:+The+Making+of+Typographic+Man&ots=cCuBtpyLTN&sig=xCjcEtXrxa-EcjVBaKAsO11gFyg
Qibtiyah, Ibu Mariyatul. (2019, September 19). Wawancara dengan wali santri [Komunikasi pribadi].
Shaleh, Moh. Badrus. (2019, September 28). Wawancara dengan Mudir Pesantren Tebuireng, Moh. Badrus Shaleh.
SS, Ilya Revianti. (1993). Komunikasi Sosial dalam Adaptasi Antar Budaya (Suatu Studi mengenai Peranan Penggunaan Media Massa dan Faktor-Faktor Lain yang Menentukan Kemampuan Komunikasi Antar Pribadi Warga Masyarakat Indonesia di Tokyo, Jepang [Disertasi]. Universitas Indonesia.
Tebuireng Online. Mengenal Tebuireng (t.t.). Diambil 4 April 2024, dari https://tebuireng.online/mengenal-tebuireng/
Observasi peneliti pada tanggal 20 September 2019. (t.t.).
Penyusun, Tim. (t.t.-a). Profil Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep.
Penyusun, Tim. (t.t.-b). Satu Abad Annuqayah.
Pribadi, Septian. Tim Redaksi Majalah Tebuireng, pada 03 Oktober 2019. (t.t.).
Purnama, F. Y. (2015). NodeXL dalam Penelitian Jaringan Komunikasi Berbasis Internet. Jurnal Ilmu Komunikasi, 12(1). https://ojs.uajy.ac.id/index.php/jik/article/view/441
Rofik. A., dkk. (2005). Pemberdayaan Pesantren; Menuju Kemandirian dan Profesionalisme Santri dengan Metode Daurah Kebudayaan. Pustaka Pesantren.
Septian, Siti Sri. (2019, Oktober 3). Wawancara.
Septian. (2019, Oktober 3). Wawancara dengan Septian Pribadi.
Siraj, Said Aqil. (2006). Tasawuf sebagai Kritik Sosial: Mengedepankan Islam sebagai Inspirasi, bukan Aspirasi,. Mizan.
Strauss & Howe. (1991). Generations: The History of America’s Future, 1584 to 2069. Harper Parennial.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Alfabet.
Sundarsih, Septiani. (2019, Oktober 3). Staf Penjamin Mutu Pendidikan di Kantor Yayasan.
Takdir, M. (2018). Modernisasi kurikulum pesantren. IRCiSoD. https://books.google.com/books?hl=en&lr=&id=f72-DwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA5&dq=Modernisasi+Kurikulum+Pesantren&ots=ynGp6U03QN&sig=F2f5PHi48qFsOqothlgh-YTBidY
Utami, L. S. S. (2015). Teori-teori adaptasi antar budaya. Jurnal komunikasi, 7(2), 180–197.
Utami, S. (2015). PENGARUH PENGGUNAAN TEKNOLOGI CELLULARPHONE TERHADAP MORAL DAN KARAKTER SISWA (Studi Kasus di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Bulurejo, Madrasah Ibtidaiyah Bondowoso I dan Madrasah Ibtidaiyah Bondowoso II Mertoyudan Magelang Tahun Pelajaran 2013/2014) [PhD Thesis, IAIN SALATIGA]. http://e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/id/eprint/5099
Wahid, Abdurrahman. (2001). Menggerakkan Tradisi: Esai-Esai Pesantren. LKiS.
Yuswohady. (2017). Generation Muslim. Bentang Pustaka.
Zein, Ustadz Amin. (2019, Oktober 3). Produser Film.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 JSP: Jurnal Studi Pesantren

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.



