PERAN SANTRI DALAM EKO-SUFISME DI PONDOK PESANTREN ANNUQAYAH LUBANGSA PUTRI GULUK-GULUK SUMENEP
DOI:
https://doi.org/10.59005/ls.v2i02.311Keywords:
Eko-Sufisme, Pesantren, Pelestarian LingkunganAbstract
Krisis ekologis atau permasalahan lingkungan menjadi problem masa kini. Krisis ini mengundang manusia sejagat untuk mencari solusi bersama. Santri yang tinggal di pesantren diharapkan berperan aktif dalam gerakan pelestarian lingkungan. Sebagaimana pondok pesantren Annuqayah Lubangsa Putri yang memulai gerakan pelestarian lingkungan dengan mendirikan komunitas Ekologi Lubangsa Putri. Kelompok ini melakukan gerakan pengelolaan sampah dan bercocok tanam. Fokus masalah dalam penelitian ini adalah: peran santri dalam gerakan pelestarian lingkungan di PPA. Lubangsa Putri. Kemudian, nilai-nilai eko-sufisme dalam gerakan pelestarian lingkungan, dan faktor yang mempengaruhi gerakan pelestarian lingkungan berbasis nila-nilai eko-sufisme. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi etnografi. Sumber datanya adalah tim ekologi Lubangsa Putri dan dua santri aktif Lubangsa Putri. Peneliti menggunakan teori eko- sufisme Seyyed Hossein Nasr. Penelitian ini menghasilkan temuan, bahwa peran santri dalam gerakan pelestarian lingkungan di PPA. Lubangsa Putri meliputi: menjaga kelestarian lingkungan, menyebarkan kesadaran dan kepedulian pada masalah lingkungan, memberikan pemahaman terkait pengelolaan sampah dan bercocok tanam, dan mengurangi dampak buruk sampah. Adapun nilai-nilai eko-sufisme dalam gerakan pelestarian lingkungan di PPA. Lubangsa Putri, yaitu: nilai mahabbah, sabar, syukur, silaturahim (kekeluargaan), tadabbur alam, ikhlas. Kemudian faktor berdirinya komunitas ekologi Lubangsa Putri dalam gerakan pelestarian lingkungan di PPA. Lubangsa Putri terdapat dua faktor: faktor pendukung dan penghambat. Adapun faktor pendukung Internal yaitu untuk menindak lanjuti dari sekolah lingkungan di kebun Assalam Prancak Pasongsongan atas dukungan pengasuh dan ekternalnya adanya anggapan baik yaitu Annuqayah diakui sebagai pesantren yang berbasis eko-pesantren, dan relasi baik antar komunitas peletarian lingkungan luar daerah, sedang faktor penghambatnya kurangnya arahan untuk mengelola sampah dengan baik.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Firda Usia

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.


